Jumat, 31 Januari 2020

Kemana sampahmu pergi?

Posted by cuap-cuap ratih on 12.38 with 3 comments

 “Ke tempat sampahlah, kemana lagi? Kan buangnya disitu.”
Manusia dan sampah tidak dapat dipisahkan, bukan karena mereka sejoli dan saling setia tapi karena sampah-sampah itu dihasilkan oleh manusia. Selama ada manusia disitu akan ada sampah.  Saat memasak, bekerja, arisan, rapat, dan lainnya. Skalanya juga menentukan banyak sedikitnya sampah yang dihasilkan, semakin banyak orang semakin banyak pula sampahnya.
Di pasar, terminal, sekolah, Kegiatan demontrasi, seminar atau acara apapun yang menghadirkan massa akan menghasilkan sampah yang menumpuk. Sampah yang timbul dari kegiatan manusia banyak macamnya. Mulai dari plastik kresek, botol/ gelas minum, tissu, pembungkus makanan, tusuk bambu, sedotan, kertas dan lainnya.
Mengapa sekarang sampah jadi masalah? Karena sampah-sampah yang kita hasilkan semua dikumpulkan menjadi satu di tempat pembuangan akhir. Semakin banyak dan semakin menggunung. Sampah plastik tidak dapat terurai begitu saja, tercampur dengan sampah makanan yang membusuk, menimbulkan bau, mengundang banyak penyakit. Sampah yang menggunung kian hari semakin tinggi, dapat menimbulkan longsor tentu saja hal itu membahayakan. Tidak ada yang mau wilayahnya jadi timbunan sampah, lalu dimana  sampah-sampah ini akan dibuang?
 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh jenna R jambeck dari university of Georgia. Pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan diseluruh dunia dan sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang mencemari laut. Termasuk Indonesia diduga menyumbangkan sekitar 0.48-1.29 juta ton dari sampah plastik.
Beli snack dibungkus pakai plastik, beli somay kadang pakai plastik, beli minum juga pakai plastik, tiada hari tanpa plastik. Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak barang yang dikemas untuk tujuan kemudahan dan kepraktisan. Sumber utama sampah plastik berasal dari kemasan makanan dan minuman, penggunaan plastik sekali pakai dan membuangnya. Pernahkah menghitung berapa banyak sampah pribadi yang kita hasilkan dalam satu hari saja?
Memang benar kita tidak merasakan dampak langsung terhadap hidup kita. Apa karena rumah kita sudah bersih dari sampah?, kita juga selalu membuang sampah pada tempatnya. Tapi sayangnya data itu juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China.
Apakah yakin sampah kita bukanlah salah satu yang mencemari laut? Padahal kalau boleh dibilang, jumlah penduduk pesisir Indonesia hampir sama dengan India yaitu 187 juta jiwa namun tingkat pencemaran plastik ke laut India menempati urutan ke 12 sekitar 0.09-0.24 juta ton per tahun. Hal itu mengindikasikan sistem pengelolaan sampah di Indonesia buruk atau sampahnya tidak terkelola dengan baik.
Belum adanya kesadaran mengenai “sampahku adalah tanggungjawabku” seringkali merasa cukup dengan membayar sejumah uang yang tak seberapa untuk menyingkirkan sampah dari rumah ke tempat lain. Tanggung jawab manusia untuk menjaga lingkungan dan Bumi sebagai tempat tinggal.
Kita tentu tidak dapat menyelesaikan semua permasalahan sampah yang terlalu akut ini sendirian.  Sedikit kesadaran  bahwa sampah kita adalah tanggung jawab kita akan membuat lebih memperhatikan apa yang kita buang dan bagaimana memperlakukannya. Mulai dari diri sendiri aja dulu.
“Ya Ampun repot banget deh.. sampah aja dipikirin, masih banyak yang harus dipikirin juga kali.”
“Kasihan dong pemulung nanti tidak ada kerjaannya, susah rezekinya”
Benarkah kita memikirkan mereka? Benarkah kita mengasihi mereka? Mengapa tidak memberikan mereka pekerjaan yang lebih baik? Haruskah mereka mengais sampah kotor di tempat sampah kita, hanya untuk mendapatkan sedikit rezeki? kalau mereka bisa memilih tentu ingin melakukan pekerjaan yang lebih baik dari memulung. Kalau benar kita ingin membantu bisa dengan memulai memilah sampah yang memang berguna untuk mereka. Sampah buat kita bukanlah sampah buat orang lain loh. Ternyata sampah-sampah itu masih memiliki nilai ekonomis bila tahu bagaimana cara mengolahnya.
Jadi kamu penasaran ga kemana sampahmu pergi?